Minggu, 09 Agustus 2015

Kamu harus jalan dan jajan!

Traveling gak sekedar jalan dan beli oleh-oleh

Pernah liat postingan tentang traveling? Dimana isinya menyarankan kaum muda untuk rajin-rajin bepergian selagi sempat. Selagi muda dan masih energik. Beberapa temen saya ada tuh yang gak setuju sama postingan itu. Soalnya kata mereka traveling ngabisin uang aja dan isinya seneng-seneng. Iya kalo uangnya banyak kata mereka, lah kalo balik-balik uang udah bokek gimana.

Hmm.. Sebenernya saya punya pandangan sendiri. Kenapa dibahas disini? Kenapa gak dibalas aja komen temen saya. Bagi saya, buat apa balas komen orang yang memang sudah punya pendapat berbeda. Gak ada yang salah punya pendapat beda. Daripada jadi berantem karena komennya sudah panas, jadi lebih enak ngomong disini aja. Bebas.

Oke. Jadi mulai ke poin kenapa harus traveling saat muda? Menurut saya, gak mesti saat muda sih. Nanti kalau sudah berumur juga bisa. Tapi apa iya umur segitu masih kuat jalan jauh, naik naik ke medan yang gak bersahabat? Mungkin masih bisa traveling, tapi yang edisi koper dan tentunya biayanya lebih mahal. Itu berarti, harus tunggu uang terkumpul dulu. Berhubung saya bukan tipe orang yang sabar, jadi saya lebih memilih traveling sekarang, dengan budget seadanya, dan perhitungan yang matang. Supaya setelah balik travel masih bisa hidup normal. Hahaa.. Walau biasanya sebelum hari H travel saya pelitnya minta ampun sama diri sendiri. Bawa bekal tiap hari lah, ngurangi jajan lah, rajin mantau cashflow pribadi, dll. Ini juga bisa menjawab pertanyaan, kalau mau travel pakai uang darimana.
Kemudian jangan lupa sesuaikan keinginan dengan budget. Jangan memaksa diri travel ke tempat mahal dengan budget paspasan. Backpacker memang bisa aja menghemat, tapi jangan sampe terluntang lantung di daerah orang cuma gara-gara pengen jalan-jalan.

Dan yang terpenting dari itu, travek gak cuma melulu tentang jalan dan jajan. Dengan jalan ke daerah baru, kita belajar untuk mudah beradaptasi di lingkungan baru. Belajar kenal dan ramah dengan orang baru, tapi tetap dengan batas hati-hati. Selain daripada itu, kalau kita jalan-jalan pakai kendaraan atau jajan (beli oleh oleh) di daerah tersebut, secara gak langsung kita juga sudah ikut berperan meningkatkan taraf perekonomian daerah itu. Yah walau memang dampaknya gak terlalu besar, tapi hal baik bisa dimulai dari hal kecil. Contohnya, ketimbanh bawa kendaraan pribadi yang lebih mahal, coba pakai kendaraan tradisional di daerah itu. Seperti bentor (becak motor) atau delman. Abang nya pasti seneng dapet pemasukan dari wisatawan macam kamu. Ditambah lagi kalau ada tips tambahannya. :)

Mau lebih berperan lagi? Buat blog. Pasang foto di sosmed. Jujur, kebiasaan saya pasang foto hasil traveling selain karena memang mau pamer (hahaa maaf) juga mau menunjukkan ke teman teman sosmed saya kalau daerah ini indah loh. Thats why, postingan lebih saya utamakan untuk wisata domestik. Wisata luar, saya posting seperlunya saja dan sisanya disimpan sendiri. Dengan posting seperti itu, orang terinfo secara gak langsung, bahwa ada loh tempat indah ini di indonesia yang bisa ditempuh dengan ngebolang (istilah saya kalau travel pakai kendaraan umum). Dan akhirnya secara bawah sadar mereka mupeng dan pengen jalan jalan juga.

Tapi ada satu hal penting yang harus banyak diingat. Jadilah traveler yang bersih. Jangan pernah buang sampah sembarangan. Gak ada tempat sampah? Simpan dulu sampahnya. Jangan sampai wisata kita yang indah kaya pulau sempu jadi kotor gara-gara kedatangan traveler yang gak sadar kebersihan. Dannn pliiss hindari merusak fasilitas umum.Mencoret, merusak, sebisa mungkin dihindari. Well, sebenernya ini gak perlu terlalu saya bahas sih karena saya yakin kita semua cinta kebersihan dan kerapihan.

Jadi, selamat jalan dan jajan dear traveler!!